Patung "Orang Rantai" di depan Lubang Mbah Soero |
Sawahlunto berjarak 90 kilometer dari
Kota Padang, dan terletak agak menyimpang dari Jalur Trans Sumatra. Sawahlunto
merupakan kota tambang tertua di Indonesia, dan berkembang seiring perkembangan
industri batubara yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda. Wisata Heritage
Sawahlunto merupakan salah satu upaya pemerintah Sawahlunto untuk menarik
wisatawan ke Kota Sawahlunto, sekaligus untuk mempertahankan berbagai
peninggalan bergaya Eropa yang pernah dibangun di Sawahlunto.
Tujuan Wisata Heritage Sawahlunto yang
unik dan merupakan atraksi wisata utama di kota ini adalah Lubang Mbah Soero.
Lubang ini merupakan bekas tambang batubara yang terletak di tengah Kota
Sawahlunto. Tambang ini dibuka pada tahun 1896, dengan nama Lubang Tambang
Soegar. Nama “Soero” berasal dari nama Soerono, mandor pertambangan yang
memimpin "orang rantai", para buruh tambang yang kaki dan tangannya selalu dirantai. Lubang ini ditutup pada tahun 1932 karena
air rembesan Sungai Batang Lunto yang terus menerus masuk, serta produksi gas
metana yang meningkat. Tahun 2007, pemerintah Sawahlunto membuka Lubang Soegar
untuk obyek wisata. Kondisi tambang ini dipertahankan semirip mungkin dengan
kondisi aslinya. Untuk memasuki tempat ini, pengunjung bisa mendaftar di gedung
Info Box, di mana akan dipinjamkan alat-alat keselamatan seperti topi proyek
dan sepatu safety, serta akan
didampingi pemandu yang sekaligus akan menjelaskan sejarah Lubang Mbah Soero.
Hanya berjarak 400 meter dari Loebang
Mbah Soero, terdapat Museum Goedang Ransoem. Museum yang merupakan bagian dari
Wisata Heritage Sawahlunto ini dulunya adalah dapur umum tempat memasak untuk
para pekerja tambang, yang dibangun pada tahun 1892. Ketika pertambangan
ditutup, tempat ini masih menjalankan fungsinya sebagai dapur umum, termasuk
untuk angkatan perang Belanda, angkatan perang Jepang, dan pada masa perang
kemerdekaan. Sejak tahun 2004, bangunan ini dikonservasi, dan pada tanggal 17
Desember 2005 Museum Goedang Ransoem dibuka secara resmi. Koleksi menarik dari
museum ini adalah peralatan masak berukuran besar, yang digunakan untuk
memproduksi makanan bagi para pekerja tambang.
Untuk menulis kisah-kisah perjalanan cantik seperti ini, buku “Travel Writing 101” akan membantu Anda menjelajah dunia travel writing dan travel photography. Segera dapatkan buku ini di toko buku terdekat atau dengan menghubungi kami di 081410822982 (WhatsApp/SMS only) atau e-mail : arini_che@yahoo.com.
No comments:
Post a Comment